Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2008

5 Tips to Reduce Depression

While war and poor economic conditions begin to affect people all over the world, more and more people suffer with depression. The more we focus on news events and the business climate, the more we are depressed. Whatever the reason you feel is the cause of your depression, the following five simple tips guarantee you reduce it significantly. 1. Do not read newspapers. Newspapers publish negative stories most of the time. Even in peaceful periods, newspapers will find the worst in humanity and place negative stories on display in order to promote sales and subscribers. Stories focused on War, rebellion, death, destruction, doom and despair abound in the newspapers. You will not miss any news. Friends, family, and your local air raid siren will keep you informed if your attention is needed. Only pay attention to the things you can control in your life. Stop reading the newspaper and reduce the negative input to your brain. 2. Turn off your television. Watching and listening about

KEPASTIAN LOGIKA TENTANG ADANYA TUHAN

A. LOGIKA Logika adalah suatu metode berfikir di dalam mencari kebenaran ada dan EsaNya Tuhan, merupakan suatu sistem yang memudahkan menemukan apa yang dituju secara tepat dan tepat, maka methode dan sistem tersebut ialah penggunaan logika akademi. Logika adalah bagian dari pada filsafat, yang mengjarkan cara-cara manusia berfikir secara tepat dan tepat. Logika yang sering juga disebut “mantik” adalah ilmu fikiran yang lurus untuk mencapai pengetahuan yang benar. Yakni bagaimana seluk-beluk terjdinya pengamatan, pertimbangan, pengertian dan kesimpulan serta methodenya membentuk, itulah lapangan logika. Dalam sejarah filsafat diketahui bahwa pembina logika yang pertama adalah Aristoteles, dengan bukunya yang berjudul “Organon” yang berarti alat, maksudnya yaitu alat untuk berfikir. Dalam hubungan Dr. M.J. Lengeveld menyatakan bahwa logika mempelajari syarat-syarat yang harus dicukupi oleh pemikiran yang menurut akal untuk menghasilkan pengetahuan yang benar. Syarat-syarat itu dipelajar

ARTI DAN KEDUDUKAN FILSAFAT KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Pendapat Ahli Sebelum kita mengulas mengenai keadaan tentang keesaan Tuhan dan Filsafat Ketuhanan Yang Maha Esa, maka terlebih dahulu kita akan mengemukakan dua pendapat mengenai Ada dan Esanya Tuhan, kedua pendapat tersebut yaitu: 1. Prof. C.G, Jung dalam bukunya “Psychologische Betrahctungen” menerangkan keadaan Ada dan Keesaan Tuhan sudah diberikan oleh nabi-nabi dan rasul-rasul yang menerima wahyu Illahi yang berturut-turut dalam beribu-ribu tahun, dan ditiap-tiap dan tiap-tiap benua di Timur. 2. Prof. Wadjdi di dalam bukunya “Ma Huwwaddien” mengutarakan kesadaran itu boleh jadi suram, hilang cahayanya, sehingga tidak dapat dipakai lagi menjadi suluh penerangan yang membukakan hati bagi iman yang sempurna dan agama yang nyata, tetapi ia tidak mau terhapus sama sekali. Sebaliknya kesadaran itu boleh jadi lebih hidup dan lebih terang jika dapat pertolongan dari keterangan yang ilmu akal pikiran yang “up to date”. Maka menjadilah ia cahaya yang terang benderang memberi tuntunan k

Penanganan Kemiskinan Berbasis SDM

Dalam pidato Presiden yang disampaikan di depan anggota DPR RI 16 Agustus lalu, pemerintah menargetkan penerimaan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2008 sebesar 761,38 triliun rupiah, dimana penerimaan dari pajak direncanakan sebesar 583,67 triliun rupiah dan penerimaan bukan pajak direncanakan sebesar 175,64 triliun rupiah. Sementara anggaran belanja direncanakan berjumlah 836,41 triliun rupiah. RAPBN 2008 mengasumsikan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,8 persen. Alasan pertumbuhan ini dapat tercapai dilihat dari konsumsi masyarakat yang masih cukup tinggi akibat daya beli masyarakat yang meningkat, dan iklim investasi yang kondusif yang diharapkan menjadi daya tarik investor domestik dan asing dimana hal ini akan memperluas lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Di sisi lain, salah satu tantangan pokok kerangka ekonomi makro dan pembiayaan pembangunan yang dihadapi adalah mempercepat pengurangan pengangguran dan kemiskinan.

Perencanaan Pembangunan Ekonomi Islam di Indonesia

Dalam pidato Presiden yang disampaikan di depan anggota DPR RI 16 Agustus lalu, pemerintah menargetkan penerimaan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2008 sebesar 761,38 triliun rupiah, dimana penerimaan dari pajak direncanakan sebesar 583,67 triliun rupiah dan penerimaan bukan pajak direncanakan sebesar 175,64 triliun rupiah. Sementara anggaran belanja direncanakan berjumlah 836,41 triliun rupiah. RAPBN 2008 mengasumsikan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 6,8 persen. Alasan pertumbuhan ini dapat tercapai dilihat dari konsumsi masyarakat yang masih cukup tinggi akibat daya beli masyarakat yang meningkat, dan iklim investasi yang kondusif yang diharapkan menjadi daya tarik investor domestik dan asing dimana hal ini akan memperluas lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Di sisi lain, salah satu tantangan pokok kerangka ekonomi makro dan pembiayaan pembangunan yang dihadapi adalah mempercepat pengurangan pengangguran dan kemiski